Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana membuka hasil penyelidikan Formula E kepada publik agar publik tidak mencurigai kriminalisasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kasusnya terungkap sedikit, kami juga berpikir, bagaimana jika proses penyidikan (penyidikan) dibuka? Benar. Agar publik tahu apa hasil penyidikan yang diperoleh KPK," kata KPK. Wakil Presiden Alexander Marwata di kantornya di Jakarta, Senin malam (3 Oktober).
"Apa yang mereka jelaskan berdasarkan keterangan saksi-saksi yang dipanggil? Mengapa? Agar masyarakat tidak ragu lagi, seolah-olah kita sedang mengkriminalisasi seseorang," lanjutnya.
Alex mengklaim KPK hanya berbicara hukum ketika menangani laporan/kasus, sehingga tidak mempengaruhi politisasi atau kriminalisasi seperti rumor.
"(Penyelidikan) masih berlanjut dan kami akan terus, tidak, tetapi kami tidak terpengaruh oleh pengumuman (Anies Basweda) sebagai calon presiden dari partai tersebut," tambahnya.
Partai NasDem baru saja mengumumkan. Anies Basweda sebagai calon presiden dari partai tersebut. Pilpres 2024. Direktur Jenderal NasDem Surya Paloh mengumumkan pernyataan itu secara langsung di kantor DPP Partai NasDem di Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (3 Oktober).
Sementara itu, seperti dilansir Time, Presiden KPK Firli Bahuri mengaku memutuskan mencari bukti untuk tersangka Anies. Firli memimpin acara yang digelar pada Rabu 28 September 2022 yang dihadiri tiga pimpinan KPK lainnya yakni Alexander Marwata, Nurul Ghufron dan Nawawi Pomolango. Deputi yang bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penegakan KPK Karyoto juga hadir dalam forum tersebut.
Meskipun hasil penemuan menunjukkan bahwa tidak ada cukup bukti untuk melanjutkan penyelidikan awal dan mengidentifikasi tersangka, Firlin dilaporkan tidak setuju.
"Dalam kasus ini, Formula E Firli mengharuskan kasus itu segera diselidiki."

Komentar
Posting Komentar